THOUSANDS OF FREE BLOGGER TEMPLATES

Selasa, 12 Oktober 2010

serat centhini

Serat Centhini atau yang banyak dikenal dengan suluk Tembangraras adalah sebuah mahakarya sastra Jawa yang ditulis oleh Putera Mahkota Kerajaan Surakarta, Adipati Anom Amangkunagara III atau yang lebih dikenal dengan Sunan Paku Buwana V. Karya ini ditulis pada mulai tahun 1814 – 1823. Setelah menjadi Raja Surakarta, Sunan Paku Buwana V mengutus tiga pujangga keraton yaitu Ranggasutrasna, Yasadipura II (Ranggawarsita I), dan Sastradipura untuk meneruskan membuat cerita tentang tanah Jawa melalui tembang-tembang Jawa dalam Serat centhini.
Serat Centhini merupakan sebuah ensiklopedi yang memuat berbagai informasi penting mengenai politik, ekonomi, sastra, budaya, religi yang telah berkembang di Jawa pada era Sebelum Masehi hingga pada ke 18 Masehi. Kehadiran serat centhini pada kancah pustaka dunia itu, secara otomatis mengangkat harkat, martabat dan derajat jatidiri bangsa. Ternyata dientitas suatu bangsa hanya bisa ditampilkan lewat kreativitas dan produktivitas.
Isi serat Centhini
Serat Centhini merupakan ensiklopedi mengenai dunia dalam masyarakat Jawa. Sebagaimana tercermin dalam bait-bait awal, serat ini ditulis memang dengan ambisi sebagai perangkum baboning pangarikan Jawi, induk pengetahuan Jawa. Serat ini berisi tentang segala hal yang ada di alam pikiran masyarakat Jawa. Seperti persoalan agama,kebatinan, kekebalan,dunia keris, karawitan, tari, arsitektur, pertanian, primbon, makanan dan minuman, adat istiadat, cerita-cerita kuno mengenai tanah Jawa, tak tertinggal juga masalah seksualitas. Semua hal diceritakan secara jelas dalam karya yang ditokoh utamai Tambangraras, Amongraga dan Centhini ini.

0 komentar: